UMROH BUKAN HAK ORANG KAYA

 

Oleh: Lukmanul hakim

Setiap kita, umat Islam, jika ditanya “Apakah mau umroh…?”. Rata-rata pasti akan menjawab, “Mau dong…”. Kemudian, ketika ditanya “kapan mau berangkat…?”, biasanya akan menjawab, “Niat sih sudah ada…”.

Betul, setiap kita pasti sudah memiliki niat ingin ke Baitullah. Masalahnya, Definisi niat itu bukan hanya di hati, melainkan Bifi’lihii, sambil diupayakan agar niat tsb segera terwujud dan terlaksana.

Contoh saja dalam shalat, apakah cukup hanya dengan niat…? Tidak. Anda harus menggerakkan semua anggota badan, sehingga sempurnalah shalat. Betul…?

Contoh lagi dalam zakat, apakah cukup hanya dengan niat…? Tidak juga. Anda harus berusaha mengeluarkan SESUATU yang hendak dizakatkan.

Begitu pun ketika Anda mau umroh. Tidak cukup hanya dengan niat, perlu yang namanya tindakan, agar niat tsb Allah wujudkan. Seperti, jika belum mampu membayar cash untuk biaya umroh, kan masih bisa dengan sistem tabungan. Belum mampu menabung, kan masih bisa berharap dan berdo’a. Belum mampu berdo’a, kan masih bisa memantaskan diri menjadi tamu pilihanNya.

Lakukan saja yang terbaik… Lakukan apa yang bisa dilakukan… Buktikan sama Allah, bahwa kita SERIUS ingin ke Baitullah.

By the way, teramat banyak orang miskin yang bisa berangkat umroh. Banyak juga orang kaya yang belum bisa berangkat ke Baitullah. Jika demikian adanya, berarti UMROH BUKAN HAK ORANG KAYA…! Tapi hak mereka yang NIAT dan SUNGGUH-SUNGGUH dalam mewujudkan niatnya itu.

Setelah Saya renungkan, ternyata untuk menjadi tamu pilihan Allah itu bukanlah soal punya uang atau tidak. Bukan juga soal miskin atau kaya. Tapi soal KEPANTASAN kita kepadaNya.

Jika Allah sudah melihat kepantasan kita untuk menjadi tamu pilihanNya, maka tak perlu menunggu banyak uang atau menjadi orang kaya terlebih dahulu. Sebab, itu bukanlah suatu keharusan.

Diatas sudah Saya sampaikan, bahwa betapa banyak tamu Allah dari kalangan miskin dan dhu’afa. Secara banyak juga dari kalangan menengah dan kaya raya. Karena memang bukan soal miskin atau kaya, tapi soal niat dan kesungguhan kita ingin kesana.

Bahkan, guru Saya pernah bercerita, bahwa ada seorang tamu Allah yang melakukan thawaf hanya menggunakan tangannya. Tahukah Anda, kenapa bisa demikian…? Karena memang beliau tidak memiliki kaki. Jlebb. Artinya apa? Artinya, mereka yang lemah saja mampu, apalagi kita yang sehat dan kuat. Insya Allah, pasti labih mampu.

Sekian dari Saya, LH

(Sahabat Baitullah Anda, 085717657973)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *